Jumat, 28 November 2014

Proposal Usaha Warnet Nainggolan Brother's di Karang Sari



BAB I PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
Masalah Penanaman modal dalam suatu usaha atau proyek, baik untuk usaha baru maupun perluasan usaha yang sudah ada, biasanya disesuaikan dengan tujuan usaha. Salah satu tujuan dan pada umumnya merupakan tujuan dari semua usaha ialah mencari keuntungan (profit). Dalam arti seluruh aktivitas perusahaan hanya ditujukan untuk mencari keuntungan semata. Tujuan lainnya adalah bersifat sosial, artinya jenis usaha ini sengaja didirikan untuk membantu masyarakat dalam penyediaan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Bagi perusahaan yang didirikan untuk tujuan total profit yang paling utama adalah perlu dipikirkan seberapa lama pengembalian dana yang ditanam di proyek tersebut agar segera kembali. Agar tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka apapun tujuannya (baik profit, sosial maupun gabungan dari keduanya), hendaknya apabila ingin melakukan investasi sebaiknya didahului dengan suatu studi.

B.   Fokus Masalah
Telah dipaparkan sebelumnya bahwa suatu usaha itu didirikan tentu dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, yang pada umumnya adalah mencari keuntungan. Dan terkadang dalam praktiknya yakni dalam menjalankan usaha, tentu akan menemui suatu kendala, hambatan-hambatan dan resiko yang mungkin timbul setelah usaha berjalan. Hal ini disebabkan oleh adanya suatu keadaan ketidakpastian atas masa depan, baik di bidang ekonomi, hukum, politik, budaya perilaku dan perubahan lingkungan masyarakat.
Dengan demikian, perlu untuk dilakukan pengidentifikasian terhadap masalah-masalah yang mungkin akan dihadapi dan di cari solusi alternatif pemecahan atas masalah-masalah yang telah teridentifikasi. Dalam kesempatan ini penulis mencoba untuk menganalisis dan melakukan studi atas usaha jasa warnet yang ada di Karang Sari Kab. Simalungun, Sumatera Utara dengan nama Warnet Nainggolan Brother’s sebagai pembelajaran dan kemudian menilai layak atau tidak usaha ini untuk dijalankan bahkan mungkin dilakukan pengembangan usaha.

C.   Tujuan
Adapun tujuan dari dilakukannya studi ini terhadap usaha jasa warnet ini adalah:
·         Untuk mengetahui kondisi usaha dan dampak/masalah yang mungkin terjadi dari didirikannya usaha ini baik dari aspek hukum, pemasaran, keuangan, lingkungan dan lain sebagainya.
·         Setelah diketahui kondisi usaha dari berbagai aspek, maka dapat diputuskan usaha ini layak atau tidak untuk dilanjutkan dan dikembangkan.



D.   Landasan Teori
Landasan teori atas pembahasan ini dapat dilihat dalam buku studi kelayakan bisnis, yaitu adalah sebagai berikut:
·         Aspek Hukum meliputi kelengkapan surut-surat dan keabsahan dokumen perusahaan.
·         Aspek Pemasaran meliputi strategi pemasaran yang dilakukan.
·         Aspek Keuangan meliputi penilaian biaya-biaya apa saja dan seberapa besar biaya tersebut dikeluarkan.
·         Aspek Operasional meliputi tempat lokasi usaha.
·         Aspek Sosial Ekonomi meliputi pengaruh usaha terhadap keadaan ekonomi dan dan social terhadap masyarakat secara keseluruhan.
·         Aspek Manajemen meliputi pengelola dan struktur organisasi yang ada.
·         Aspek Dampak Lingkungan meliputi dampaknya usaha yang dijalankan terhadap lingkungan sekitar.
E.    Metodologi Pemecahan
1.    Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan empiris, yaitu pendekatan yang dititikberatkan pada penggalian, pemaparan, penjelsan dan penafsiran terhadap gejala-gejala empiris.
2.    Penentuan Data
Adapun yang menjadi sumber-sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
·         Data primer yaitu data yang diperoleh dari penelitian langsung kelapangan seperti wawancara
·         Data sekunder yaitu berupa data yang mendukung data primer, yaitu terdiri dari: buku studi kelayakan bisnis karangan Kasmir, S.E., MM. dan Jakfar, S.E., MM.
3.    Pengolahan Data dan Analisis
Data Pada permasalahan ini, data-data yang diperoleh dapat berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Jika data berupa data kuantitatif, cara pengolahannya dan analisisnya menggunakan bantuan statistik. Jika jenis datanya berupa data kualitatif, cara pengolahan dan analisinya tidak dapat dilakukan dengan bantuan statistik, tetapi dilakukan secara naratif dalam bentuk cerita (nonstatistik).





BAB II PEMBAHASAN


A.   Profil Warnet Nainggolan Brother’s
Warnet Nainggolan Brother’s adalah jenis usaha warung internet yang menyediakan layanan jasa internet seperti browsing, chatting, gamming, jasa print/cetak dokumen dan fotocopy. Berlokasi di kawasan pemukiman penduduk (kampung) didepan jalan besar (raya), di sebuah rumah dimana banyak anak sekolah disekitarnya. Selain itu, tidak adanya warnet lain yang memungkinkan sebagai pesaing.
Fasilitas dan peralatan yang dimiliki jasa warnet ini adalah 10 unit computer layar datar Pentium IV senilai Rp 40 jt, 10 webcam, sebuah ruangan dalam rumah dan di depan rumah terdapat papan nama yang bertuliskan “Warnet Nainggolan Brother’s”, 1 buah mesin genset, 1 unit mesin fotocopy, 1 unit kulkas untuk minuman dingin dan kamar mandi. Adapun bentuk organisasi usaha ini adalah organisasi garis/lini yakni terdiri dari seorang pemilik usaha dan 3 orang operator. Tingkat balas jasa dalam usaha ini adalah berupa gaji dan bingkisan pada hari-hari tertentu seperti hari raya, tahun Baru dan sebagainya. Berikut merupakan bagan organisasi usaha ini:



B.   Analisis Kelayakan Usaha Jasa Warnet Nainggolan Brother’s Dari Berbagai Aspek
1.    Aspek Hukum
Berdasarkan tanya jawab yang kami lakukan usaha ini merupakan usaha Firma (Fa) dan memiliki izin kepemilikan yang sah dan ada tanda daftar usaha. Sehingga jika dinilai dari aspek ini, usaha ini dinyatakan layak untuk didirikan.

2.    Aspek Pemasaran
Masih berdasarkan data wawancara, bahwa usaha-usaha yang dilakukan untuk pemasaran atas usaha ini hanyalah dengan spanduk atau papan nama di depan rumah, tidak ada penambahan usaha promosi lain. Untuk tarif dan pelayanan, usaha ini mengenakan tarif standar artinya sama dengan tarif yang dikenakan warnet biasanya, dan pelayanan juga sama, artinya tidak memiliki suatu keistimewaan. Namun jika diperhatikan dari peluang pasarnya, usaha ini cukup ramai dengan kunjungan pelanggan dengan data omzet Rp 500.000 per hari, dengan rata-rata pelanggan pelajar dan mahasiswa.
Hal ini dikarenakan lokasi usaha yang stategis dan tidak ada pesaing yang menyediakan jenis usaha yang sama dan lokasi benar-benar dekat dengan sasaran pelanggan anak sekolah yang cukup banyak jumlahnya. Untuk lebih jelas, maka penulis memaparkan hasil analisis data yang telah terkumpul, yaitu sebagai berikut:


No.
Item yang dinilai
Kriteria penilaian


Baik
Sedang
Kurang baik
1.
SDM

ü

2.
Pesaing
ü


3.
Konsumen


ü
4.
Teknologi


ü
5.
Harga

ü

6.
Promosi
ü


7.
Lingkungan bisnis


ü
8.
Ketersediaan modal


ü
9.
Pangsa pasar


ü
10.
Rencana pemasaran

ü


Total Bobot
2
3
5

3.    Aspek Keuangan Modal
Untuk usaha jasa warnet ini plus biaya operasional selama 1 bulan pertama adalah Rp 55 jt dengan laba bersih rata-rata Rp 6 jt per bulannya. Sehingga usaha akan BEP (break event point) pada bulan kesepuluh (6 jt x 10 = 60 jt). Kurun waktu untuk pulang pokok adalah sekitar 10 bulan atau biasa dikatakan bahwa PP (Payback Period)-nya adalah kurang dari 1 tahun, sedangkan nilai ekonomis dari peralatan adalah 3 tahun. Dapat disimpulkan bahwa PP lebih kecil dari umur investasi sehingga usaha ini dinilai dari PP-nya adalah baik.

Perhitungan keuntungan bersih per bulan
= omzet- biaya operasional
= Rp 15.000.000 – Rp9.000.000
= Rp 6.000.000

keuntungan bersih per tahun = Rp 6.000.000 x 12 = Rp 72.000.000
Tingkat laba = Rp 72.000.000 – Rp 55.000.000 : Rp 55.000.000 = Rp 17.000.000 (30.90%)

Diketahui bahwa total PV = Rp 250.000.000, sehingga dapat dihitung
NPV = total PV – Investasi
= Rp 250.000.000 – Rp 50.000.000
= Rp 200.000.000

Dengan demikian investasi yang dilakukan dapat dikatakan layak karena hasil NPV adalah positif yaitu sebesar Rp 200.000.000,-.
4.    Aspek Operasional
Letak usaha ini cukup baik karena terdapat pada pemukiman penduduk  (kampung) dimana banyak anak yang bersekolah dari SD, SMP hingga SMA sehingga dapat dikatakan bahwa lokasi sangat dekat dengan target pelanggan yaitu pelajar dan masyarakat umum. Ruangan jasa warnet ini memiliki halaman atau parkir yang tidak cukup luas untuk menampung kendaraan pelanggan, sehingga mengurangi kepuasan para pelanggan. Dan 10 bilik yang tersedia ternyata tidak cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan atas jasa internet ini terutama ketika sore hari dan masa-masa ujian sekolah.
Untuk itu dapat dinilai bahwa ruangan dan jumlah penyediaan bilik kurang memuaskan pelanggan, sedangkan bagi letak lokasi usaha ini sendiri cukup memuaskan.

5.    Aspek Sosial Ekonomi
Secara ekonomi, usaha ini tidak cukup banyak memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitar karena hanya menyerap 3 orang tenaga kerja. Sedang dari segi social, usaha ini sangat membantu untuk berkembangnya daerah Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara ini dengan penyediaan akses informasi yang mudah dan cepat. Para pelajar jadi lebih mudah untuk menemukan bahan pembelajaran yang mungkin tidak ditemukan didalam buku pelajaran sekolah.

6.    Aspek Manajemen
Struktur organisasi usaha ini sangat sederhana yaitu terdiri dari pemilik usaha/pemodal, manajer dan 3 orang pekerja/pengelola. Sehingga bentuk organisasi yang dipilih pun adalah organisasi garis atau lini. Dan pemilihan bentuk organisasi ini sesuai dengan usaha jasa warnet ini yang berskala kecil dan tidak memiliki banyak karyawan.

7.    Aspek Amdal
Usaha ini tidak memiliki dampak negative secara fisik terhadap lingkungan sekitar. Tidak ada polusi udara yang ditimbulkan ataupun polusi suara (kebisikan), hanya saja ketika listrik padam suara genset mungkin agak sedikit bising. Namun suara ini tidak sampai mengganggu masyarakat sekitar bahkan jarang terjadi. Akses segala informasi yang mudah dan cepat, dapat juga berdampak negative terutama bagi mereka yang tidak memiliki pengawasan moral pribadi.
 Secara nonfisik, informasi yang tidak senonoh seperti maraknya situs porno yang sangat mudah diakses dari internet merupakan ancaman bagi etika moral generasi kita karna bisa dikatakan sebagian besar pengguna internet ini adalah kalangan pelajar. Untuk itu, terlihat di dinding setiap bilik Warnet Nainggolan Brother’s ini ditempel tulisan larangan keras bagi yang membuka situs tersebut.



BAB III KESIMPULAN


Adapun hasil analisis usaha ini adalah sebagai berikut:
1.  Aspek Hukum
Usaha jasa Warnet Nainggolan Brother’s telah memiliki SIUP, NPWP, TDP, IMB dan HO artinya pada aspek hukum usaha ini legalitasnya terjamin.

2.  Aspek Pemasaran
Untuk meningkatkaan pelayanan, perlu ditambah fasilitas penyediaan etalase untuk menjual alat-alat tulis seperti buku tulis, pensil, pulpen dan lain-lain.

3.  Aspek Keuangan
Berdasarkan perhitungan tingkat laba sebesar 30.90% merupakan tingkat return yang lebih besar dari tingkat bunga deposito perbankan (16%). Nilai NPV positif artinya usaha ini layak dijalankan.

4.  Aspek Operasional
Letak usaha ini cukup baik karena terdapat pada pemukiman penduduk  (kampung) dimana banyak anak yang bersekolah dari SD, SMP hingga SMA sehingga dapat dikatakan bahwa lokasi sangat dekat dengan target pelanggan yaitu pelajar dan masyarakat umum. Ruangan jasa warnet ini memiliki halaman atau parkir yang tidak cukup luas untuk menampung kendaraan pelanggan, sehingga mengurangi kepuasan para pelanggan. Dan 10 bilik yang tersedia ternyata tidak cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan atas jasa internet ini terutama ketika sore hari dan masa-masa ujian sekolah. Untuk itu dapat dinilai bahwa gedung dan jumlah penyediaan bilik kurang memuaskan pelanggan, sedangkan bagi letak lokasi usaha ini sendiri cukup memuaskan.

5.  Aspek Sosial Ekonomi
Secara ekonomi, usaha ini tidak cukup banyak memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitar karena hanya menyerap 3 orang tenaga kerja. Sedang dari segi sosial, usaha ini sangat membantu untuk berkembangnya daerah Kec. Karang Sari, Kab. Simalungun Sumatera Utara, ini dengan penyediaan akses informasi yang mudah dan cepat. Para pelajar jadi lebih mudah untuk menemukan bahan pembelajaran yang mungkin tidak ditemukan didalam buku pelajaran sekolah.

6.  Aspek Manajemen
Struktur organisasi usaha ini sangat sederhana yaitu terdiri dari pemilik usaha/pemodal, manajer dan 3 orang pekerja/pengelola. Sehingga bentuk organisasi yang dipilih pun adalah organisasi garis atau lini. Dan pemilihan bentuk organisasi ini sesuai dengan usaha jasa warnet ini yang berskala kecil dan tidak memiliki banyak karyawan.

7.  Aspek Amda
Usaha ini tidak memiliki dampak negative secara fisik terhadap lingkungan sekitar. Tidak ada polusi udara yang ditimbulkan ataupun polusi suara (kebisingan), hanya saja ketika listrik padam suara genset mungkin agak sedikit bising. Namun suara ini tidak sampai mengganggu masyarakat sekitar bahkan jarang terjadi. Akses segala informasi yang mudah dan cepat, dapat juga berdampak negative terutama bagi mereka yang tidak memiliki pengawasan moral pribadi.

Secara nonfisik, informasi yang tidak senonoh seperti maraknya situs porno yang sangat mudah diakses dari internet merupakan ancaman bagi etika moral generasi kita karena bisa dikatakan sebagian besar pengguna internet ini adalah kalangan pelajar. Untuk itu, terlihat di dinding setiap bilik Warnet Nainggolan Brother’s ini diberi tulisan larangan keras bagi yang membuka situs tersebut. Berdasar uraian diatas dapat dibuat tabel hasil analisis kelayakan usaha ini adalah sebagai berikut:

Tabel Hasil Analisis Kelayakan Usaha

No.
Aspek Kelayakan
Hasil Studi
1.
Hukum
Baik
2.
Pemasaran
Cukup baik
3.
Keuangan
Baik
4.
Operasional
Cukup baik
5.
Sosial ekonomi
Cukup baik
6.
Manajemen
Baik
7.
Amdal
Cukup baik

Dari hasil analisis yang telah disimpulkan di atas dapat dinyatakan bahwa usaha ini adalah layak untuk dijalankan, karena dapat memberikan keuntungan yang lumayan.





BAB IV SARAN


Adapun saran-saran untuk usaha ini adalah:
1.  Dari aspek pemasaran, sebaiknya dikerahkan lagi usaha promosi yang lebih intens, seperti:
a.    melakukan kerja sama dengan phak sekolah dalam rangka pelatihan computer dan internet,
b.    menambah jasa layanan seperti penjualan aksesoris komputer, service komputer, training computer dan penjualan makanan dan minuman ringan.
c.    Memberikan special price pada hari tertentu sebagai penarik minat pelanggan.

2.  Dari aspek keuangan, sebaiknya ditempatkan seorang akuntan khusus penangani bagian administrasi keuangan usaha, sehingga memudahkan dalam pelaporan informasi keuangan usaha sehingga dapat diambilan langkah-langkah perencanaan dalam pengembangan usaha dengan tepat.

3.  Dari aspek operasional, sebaiknya dilakukan pembaharuan ruangan yang dapat memuat lebih banyak bilik sehingga dapat memenuhi permintaan jasa yang lebih banyak. Penataan fasilitas parkir yang memadai. Untuk lebih dapat memuaskan dan memberikan kenyamanan bagi para pelanggan ada baiknya ruangan dilengkapi dengan kipas angin atau AC.

4.  Dari aspek sosial ekonomi, dengan diadakannya pelayanan tambahan berupa pengadaan pelatihan computer dan pelayanan-pelayanan lainnya, tidak menutup kemungkinan usaha ini dapat menyerap tenaga kerja yang lebih banyak pula.

5.  Dari aspek manajemen, untuk pengembangan usaha ini sebaiknya ditempatkan seorang yang ahli dalam bidang research & development atau konsultan yang dapat memberikan ide dan saran untuk dapat meluaskan usaha ini.

6.  Dari aspek amdal, sebaiknya dari pihak jasa warnetini bisa memberikan penyuluhan ke sekolah-sekolah tentang akibat dan buruknya gambar-gambar yang ada pada situs porno, ataupun memblokir situs tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar