Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking
adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh Badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan
model "Model tujuh lapis OSI
(OSI seven layer model). Sebelum munculnya model
referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor).
OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang
interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar
biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak
perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada
awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu
disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
- Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
- Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
- Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
A.
Sejarah OSI Layer
Dahulu
pada era 70-an, banyak perusahaan software yang membuat System Network Architektur
(SNA), yang antara lain IBM, Digital, Sperry, burough dsb. Masing-masing
perusahaan tersebut membuat aturan-aturan yang antara satu sama lain berbeda,
misalkan IBM mengembangkan SNA yang hanya memenuhi kebutuhan komputer-komputer
yang menggunakan SNA produk IBM. Apabila ingin dihubungkan dengan SNA produk
digital tentunya tidak bisa, hal ini disebabkan protokolnya tidak sama .
Analoginya, misalkan anda berbicara dengan bahasa Jawa, tentunya akan
dimengerti pula orang lain yang juga bisa berbahasa Jawa, misalkan anda
berbicara dengan orang sunda, apakah bahasa anda dapat diterima oleh orang
tersebut? tentunya tidak? masalah ini bisa diselesaikan jika anda berbicara
menggunakan bahasa standar yang tentunya bisa dimengerti lawan bicara anda. Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat
tergantung kepada pemasok (vendor).
sumber :
OSI
berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang
interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar
biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu
protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi. Masalah
utama dalam komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda adalah karena
mereka mengunakan protocol dan format data yang berbeda-beda. Menghadapi
kenyataan ini, kemudian The International
Standard Organization (ISO) pada sekitar tahun 1980-an, meluncurkan sebuah
standar model referensi yang berisi cara kerja serangkaian protokol SNA. Model
referensi ini selanjutnya dinamakan Open System Interconnection (OSI). Model
Referensi OSI terdiri dari 7 buah bagian / layer yang masing-masing layer
mempunyai tugas sendiri-sendiri. dikarenakan OSI terdiri dari 7 macam layer,
maka model referensi OSI seringkali disebut OSI 7 Layer.
A.
Model OSI 7 Layer
Dalam
Model OSI terdapat 7 layer. Setiap layer bertanggungjawwab secara khusus pada
proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk
koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk
mengoreksi terjadinya “error” selama
proses transfer data berlangsung. Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer”
fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer.
Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada
“lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan
aktual.
Open dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan
yang melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat keras/ hardware yang digunakan, sepanjang
software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung
menimbulkan “modularity” (dapat
dibongkar pasang). Modularity mengacu
pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak
hubungan atau fungsi dari level lainnya. Dalam sebuah layer, protokol saling
dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini
berlangsung didasarkan pada perangkat keras hardware
dari vendor yang berbeda dan bermacam‐macam alasan
atau keinginan yang berbeda. Contoh ilustrasi modularity :
Gambar diatas mencontohkan Jasa Antar/Kurir yang akan
mengantar kiriman paket.
Modularity pada level transportasi
menyatakan bahwa tidak penting, bagaimana cara paket sampai ke pesawat. Paket
untuk sampai di pesawat, dapat dikirim melalui truk atau kapal. Masing‐masing cara tersebut, pengirim tetap mengirimkan dan
berharap paket tersebut sampai di Toronto. Pesawat terbang membawa paket ke
Toronto tanpa memperhatikan bagaimana paket tersebut sampai di pesawat itu.
A. Tujuan Model OSI 7 Layer
A. Tujuan Model OSI 7 Layer
Tujuan utama
penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi
dari tiap‐tiap layer yang berhubungan dengan
aliran komunikasi data. Termasuk jenis jenis protokol jaringan dan metode
transmisi. Perhatikan table model OSI berikut ini:
A. Komponen Jaringan dan Protokol Layer
Layer 1 – Physical
Layer 2 – Datalink
Layer 3 (Network)
Layer 4 – Transport
Layer 5 – Session
Layer 6 – Presentation
Layer 7 – Application
Tabel Model
OSI
Lapisan ke-
|
Nama lapisan
|
Keterangan
|
7
|
||
6
|
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh
aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol
yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector
software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network
Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
|
|
5
|
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana
koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini
juga dilakukan resolusi nama.
|
|
4
|
Berfungsi untuk memecah data ke dalam
paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga
dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada
level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses
(acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang
di tengah jalan.
|
|
3
|
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header
untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan
menggunakan router dan switch layer-3.
|
|
2
|
Befungsi untuk menentukan bagaimana
bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame.
Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control,
pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan
bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi.
Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu
lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
|
|
1
|
Berfungsi untuk mendefinisikan media
transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan
(seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini
juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat
berinteraksi dengan media kabel atau radio.
|
A. Komponen Jaringan dan Protokol Layer
Layer 1 – Physical
Network components:
|
Protocols:
|
Layer 2 – Datalink
Network components:
|
Protocols:
Media
Access Control:
Communicates with the adapter card Controls the type of media being used:
Logical
Link Control
802.2
Logical Link Control
|
Layer 3 (Network)
Network components:
|
Protocols:
|
Layer 4 – Transport
Network components:
|
Protocols:
|
Layer 5 – Session
Network components:
|
Protocols:
|
Layer 6 – Presentation
Network components:
|
Protocols:
|
Layer 7 – Application
Network components:
|
Protocols:
|
Layer-layer
tersebut disusun sedemikian sehingga perubahan pada satu layer tidak
membutuhkan perubahan pada layer lain. Layer teratas (5, 6 and 7) adalah lebih
cerdas dibandingkan dengan layer yang lebih rendah, Layer Application dapat
menangani protoksol dan format data yang sama yang digunakan oleh layer lain,
dan seterusnya. Jadi terdapat perbedaan yang besar antara layer Physical dan
layer Application.
E.
Cara kerja OSI Layer
Pembentukan
paket dimulai dari layer teratas model OSI. Application
layer mengirimkan data ke presentation
layer, di presentation layer data
ditambahkan header dan atau trailer kemudian dikirim ke layer
dibawahnya, pada layer dibawahnya pun demikian, data ditambahkan header atatu trailer kemudian dikirimkan ke layer dibawahnya lagi, terus
demikian sampai ke physical layer. Di
physical layer data dikirimkan
melalui media transmisi ke host
tujuan. Di host tujuan paket data mengalir dengan arah sebaliknya, dari layer
paling bawah ke layer paling atas. Protocol
pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari
media transmisi kemudian mengirimkannya ke data link layer, data link layer
memeriksa data link layer header yang ditambahkan host pengirim pada paket,
jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut maka paket itu akan di buang,
tetapi jika host adalah yang dituju oleh paket tersebut maka paket akan
dikirimkan ke network layer, proses ini terus berlanjut sampai application
layer di host tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut
dengan peer-layer communication.
Lebih
singkatnya ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut
harus melewati ke‐tujuh layer
dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian
di sisi penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada
saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu
“header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.
Dan masing-masing layer mempunyai tugas tersendiri demi kelancaran data yang
akan dikirimkan.
E.
Definisi masing-masing OSI 7 Layer
1.
Lapisan fisik (physical layer)
Physical layer adalah
layer yang paling sederhana yang berkaitan dengan electrical dan optical
koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat
ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan
konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub
dan network card adalah berada pada layer ini.
Physical Layer berfungsi dalam
pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus
diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit,
data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0
bit. Pertanyaan yang timbul dalam hal ini adalah : berapa volt yang perlu
digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan berapa volt pula yang diperlukan untuk
angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon suatu bit akan habis? Apakah transmisi
dapat diproses secara simultan pada kedua arahnya? Berapa jumlah pin yang
dimiliki jaringan dan apa kegunaan masing-masing pin? Secara umum
masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik,
elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah
physical layer.
2.
Lapisan koneksi data (data link layer)
Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena
menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media
network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab
pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke
paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari
data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan
Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.
Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan
mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.
Sebelum diteruskan ke network layer, data link layer melaksanakan tugas ini
dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data
frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer
mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement
frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan
mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka
tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas
frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal
dan akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada
data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut
tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame.
3.
Lapisan jaringan (Network Layer)
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga
paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang
berada pada suatu network lain. IP (Internet Protocol) umumnya digunakan untuk tugas
ini. Protocol lainnya seperti IPX (Internet Packet eXchange). Perusahaan Novell
telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet
Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke
sistem operasi Netware.
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain
yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari
sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada tabel statik yang “dihubungkan
ke” network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya
session terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi
setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung
beban jaringan saat itu.
4.
Lapisan transpor (Transport Layer)
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX
(Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus
untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI.
Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik
akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan
error serta memperbaikinya.
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer,
memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data
ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di
sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan
secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari
perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari. Dalam keadaan normal,
transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi setiap koneksi
transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi transport memerlukan
throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat koneksi jaringan
yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah jaringan
untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan atau pemeliharaan
koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat menggabungkan beberapa
koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk
membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session layer.
Transport layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada
gilirannya jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer
yang paling populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan
pesan atau byte sesuai dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula
jenis layanan transport lainnya. Layanan tersebut adalah transport pesan
terisolasi yang tidak menjamin urutan pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan
ke sejumlah tujuan. Jenis layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai.
5.
Lapisan sesi (Session Layer)
Layer
Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon
pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke
dua layer diatasnya, melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang
diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS, suatu session interface
dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer
presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface),
suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft
networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream
Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript
untuk akses pada jaringan AppleTalk.
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan
pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa,
seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang
istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk
memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk
memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog.
Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada
suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya
satu arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu
untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat
terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu
ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua
crash yang dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh
transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami
kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session
layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi
crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer
ulang.
6.
Lapisan presentasi (Presentation Layer)
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal,
translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi
antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding
format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data
(dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.
Presentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Presentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.
Presentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Presentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.
Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna
tidak memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar
data seperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut
dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating
point, struktur data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana.
Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam memberi
kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer
(misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya. Untuk memungkinkan
dua buah komputer yang memiliki presentation yang berbeda untuk dapat
berkomunikasi, struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara
abstrak, sesuai dengan encoding standard yang akan digunakan “pada saluran”.
Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini dan mengkonversi dari
representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi representation
standard jaringan, dan sebaliknya.
7.
Lapisan aplikasi (Application Layer)
Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini.
Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada
perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara
aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang
membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan
beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada
layer Application.
Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.
Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.
vengenzblog.blogspot.com/2013/03/7-layer-osi.html