Rabu, 30 November 2011

Yang ke-2 nih

Tugas plus jawaban..;)

  1. Berikan 2 penjelasan yang membedakan system pemrosesan file dengan system basis data
Jawab :
1. Sistem Pemrosesan File adalah sistem yang digunakan untuk mengatasi semua permasalahan bisnis, menggunakan pengelolaan data secara tradisional dengan cara menyimpan record-record pada file-file yang terpisah. Dimana masing-masing file diperuntukkan hanya untuk satu program aplikasi saja.

Kelemahannya dari sistem pemrosesan file ini antara lain :
a.       Timbulnya data rangkap (redundancy data) dan             Ketidakkonsistensi data (Inconsistency data)
b.      Kesukaran dalam Mengakses Data
c.       Data terisolir (Isolation Data)
d.      Masalah Pengamanan ( Security Problem )
e.       Data Dependence
2.  Pemrosesan Basis Data, didefenisikan sebagai kumpilan data yang terintegrasi dan diolah untuk memenuhi kebutuhan para pengguna di dalam suatu organisasi. Basi data adalah kumpulan dari file data yang besar dimana dapat digunakan secara simultan oleh banyak pengguna.

Kelemahan Sistem Basis Data

a.       Memerlukan tenaga spesialis
b.      Kompleks
c.       Memerlukan tempat yang besar
d.      Mahal


  1. Sebutkan defenisi dari Enterprise, Tuple, dan Derajat(Degree) ?
Jawab :
-         Enterprise merupakan suatu bentuk organisasi seperti : bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb. Data yang disimpan dalam basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise.
Contoh data operasional : data keuangan, data mahasiswa, data pasien
-         Derajat (degree) merupakan jumlah atribut dalam sebuah relasi
-         Tuple merupakan baris pada sebuah relasi atau kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi tentang seseorang, misalnya : NPM, nama mahasiswa, alamat, kota, dll.

  1. Sebutkan 3 buah model data berbasis record
jawab : Pada model data berbasis record, basis data terdiri dari sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang dapat    dibedakan dari bentuknya.
Ada 3 macam jenis model data berbasis record yaitu :
1.      Model data hirarki
Dalam model ini, data disusun menurut struktur pohon yang merupakan bentuk lain dari abstraksi data untuk basis data akademi. Pada puncak hirarki diesbut dengan akar (root). Tiap entitas tingkat atas (parent) mempunyai satu atau lebih sub-entitas (children) sehingga setiap entitas hanya boleh mempunyai satu induk, tetapi dapat mempunyai banyak anak.
-         Kelemahan lain pada model data hirarki adalah tidak dapat melakukan pencarian data pada field.
-         Kelebihan model ini adalah sangat mudah dipahami dan mudah dalam pembaharuan data


2.      Model data Jaringan
Dalam model ini setiap entitas dapat mempunyai banyak induk dan banyak anak.


3.      Model data Relasional
Dalam model ini setiap field dapat dijadikan kunci data. Data rekaman disusun dari nilai yang berhubungan (record). Baris-baris ini akan membentuk tabel yang umunya tersimpan dalam satu berkas (file).


      4.   Sebutkan 2 bahasa dalam DBMS
jawab : Dalam basis data secara umum dikenal 2 data sub language :
1.      Data Definition Language (DDL)
DDL merupakan data definisi data yang berfungsi untuk mendefinisikan suatu tabel, index, view. Hasil kompilasi dari DDL adalah satu set tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut Data Directory/Dictionery. Dan Statement DLL terdiri dari keyword Creat, Alter dan Drop, dengan DLL dapat melakukan:
-         Membuat Database
-         Menghapus Database
-         Menggunakan Database
-         Menampilkan Database
-         Membuat Tabel
-         Membuat Indeks pada Tabel
-         Menghapus Tabel
-         Mengganti Nama Tabel
-         Menghapus Indeks
-         Melihat Informasi Tabel
-         Modifikasi Struktur Tabel

2.      Data Manipulation Language (DML)
DML merupakan satu paket DBMS yang memperbolehkan pemakai untuk mengakses atau memanipulasi data sebagaimana yang telah diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang tepat, dengan DML dapat dilakukan :
-         Mengambil informasi yang terimpan dalam basis data Menyisipkan informasi baru dalam basis data
-         Menghapus informasi dari tabel

Terdapat dua tipe DML, yaitu:
1.      Prosedural
Membutuhkan pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya.
2.      Non Prosedural
Non Prosedural membutuhkan pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang di butuhkan tanpa tahu bagaimana cara mendapatkannya. Contoh paket bahasa prosedural adalahdBase III, FoxBase, sedangkan non prosedural adalah SQL (Structure Query Language) atau Query By Example (QBE)
 
       5.  Perhatikan tabel dibawah ini :
 

      Dari tabel diatas, yang disebut dengan : ……….adalah :
a.       Atribut : pada relasi diatas mempunyai 7 kolom untuk atribut kode_matkul, nama_matkul, sks, semester, waktu, tempat, nama_dosen
b.      Tuple : pada relasi diatas, setiap tupelo mempunyai 7 nilai, masing-masing untuk setiap atribut kode_matkul, nama_matkul, sks, semester, waktu, tempat, nama_dosen
c.       Domain : domain kode_matkul { IF_110, IF_310, KU_234, MA_115}
d.      Derajat : relasi diatas yang mempunyai 7 atribut berarti mempunyai derajat tujuh, dimana setiap tupelnya mempunyai 7 nilai
e.       Cardinality : kardinalitas dari relasi ini dapat berubah-ubah sesuai perubahan yang terjadi pada relasi
f.        Super Key : {kode_matkul}{kode_matkul, nama_matkul}
g.       Primary Key : Kode_MatKul

Minggu, 06 November 2011

Posting Lagii


Peristiwa Setelah Tanggal Neraca, efeknya terhadap penyajian laporan keuangan

 

Ada dua jenis peristiwa setelah tanggal neraca seperti yang diatur dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) dan SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik) :

1.      Peristiwa setelah tanggal neraca yang memerlukan penyesuaian.
Contoh peristiwa setelah tanggal neraca yang memerlukan penyesuaian atas laporan keuangan :
a.     Kerugian akibat piutang tak tertagih yang disebabkan oleh adanya pelanggan yang mengalami kesulitan keuangan dan menuju kebangkrutan setelah tanggal neraca
b. Keputusan pengadilan setelah tanggal neraca atau penyelesaian tuntutan hukum yang jumlahnya berbeda dengan jumlah hutang yang sudah dicatat jika peristiwa yang menyebabkan timbulnya tuntutan tersebut telah terjadi atau ada sebelum tanggal neraca
c.  Penemuan kecurangan atau kesalahan yang menunjukkan bahwa laporan keuangan tidak benar

2.      Peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian.
Untuk peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian atas penyajian laporan keuangan, auditor harus memperhatikan kemungkinan adanya peristiwa tertentu yang mungkin memerlukan pengungkapan agar laporan keuangan tidak menyesatkan pembacanya. Apabila peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian adalah penting, dalam arti jika tidak diungkapkan akan mempengaruhi pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan, maka perusahaan harus mengungkapkan informasi berikut untuk setiap peristiwa:
 
  • Jenis peristiwa yang terjadi; 
  • Estimasi atas dampak keuangan, atau pernyataan bahwa estimasi semacam itu tidak dapat dibuat.
Contoh peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian tetapi diperlukan adanya pengungkapan dalam laporan keuangan :
 
a.       Penjualan obligasi atau penerbitan saham baru
b.    Terjadinya tuntutan hukum yang signifikan yang semata-mata disebabkan oleh peristiwa yang terjadi sesudah tanggal neraca
c.    Pembelian dan pelepasan aset dalam jumlah yang signifikan, atau pengambilalihan aset oleh pemerintah
d.   Perubahan abnormal atas harga aset atau nilai tukar mata uang asing setelah tanggal neraca
e.   Perubahan tarif pajak atau peraturan perpajakan yang diberlakukan atau diumumkan setelah tanggal neraca dan memiliki pengaruh yang signifikan pada aset dan kewajiban pajak kini dan tangguhan
f.       Kerugian aktiva tetap atau persediaan yang diakibatkan oleh kebakaran


Pengidentifikasian peristiwa-peristiwa yang memerlukan penyesuaian laporan keuangan atau tidak ataupun yang memerlukan pengungkapan dalam laporan keuangan auditan membutuhkan penerapan kebijakan dan pengetahuan tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada. Misalnya, kerugian sebagai akibat piutang tidak tertagih yang disebabkan oleh adanya pelanggan yang mengalami kesulitan keuangan dan menuju kebangkrutan sesudah tanggal neraca merupakan indikasi keadaan yang ada pada tanggal neraca, sehingga membutuhkan penyesuaian terhadap laporan keuangan sebelum diterbitkan. Namun, apabila kerugian yang sama terjadi sebagai akibat adanya pelanggan yang mengalami kebangkrutan karena kebakaran atau banjir sesudah tanggal neraca, bukan merupakan indikasi kondisi yang ada pada tanggal neraca, sehingga tidak diperlukan adanya penyesuaian atas laporan keuangan. 



 

new POST


Catatan Atas Laporan Keuangan

 

Laporan Keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antar data keuangan / aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data atau aktivitas tersebut.

Tujuan Laporan Keuangan :
“Memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban menajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka”

Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Catatan atas Laporan Keuangan sekurang-kurangnya disajikan dengan susunan sebagai berikut:
  • Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian target Undang-Undang APBN / Perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target.
  • Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan
  • Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya. Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
  • Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan pada lembar muka (on the face) laporan keuangan.
  • Pengungkapan informasi untuk pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas
  • Informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan pada lembar muka (on the face) laporan keuangan.
  • Daftar dan Skedul. 
sumber : www.google.com