Sumber : http://www.component.astra.co.id/investor.asp?id=3&lang=EN
Jumat, 12 April 2013
Jumat, 05 April 2013
Analisis Laporan Keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan
1. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek, meliputi :
Debt to Assets Ratio = Total Kewajiban/ Total Aktiva
Laporan keuangan perusahaan adalah laporan yang memberikan ikhtisar
mengenai keadaan keuangan perusahaan, dimana Neraca (balance sheet)
mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu,
dan Statemen Rugi-Laba (income statements) mencerminkan hasil-hasil yang
dicapai selama suatu periode tertentu biasanya satu tahun. Media komunikasi dan
pertanggungjawaban/ pertanggungjelasan antara perusahaan dan para pemiliknya
atau pihak lainnya.
b. Konsep Analisis Keuangan
Konsep analisis keuangan, bahwa hubungan – hubungan
kuantitatif dapat digunakan untuk mendiagnosa kekuatan dan kelemahan dalam
kinerja suatu perusahaan.
c. Manfaat
Analisis Rasio Keuangan
Membantu penganalisis untuk mengetahui keadaan dan
perkembangan keuangan perusahaan yg bersangkutan. Untuk mengambil manfaat rasio
keuangan kita memerlukan standar untuk perbandingan. Salah satu pendekatan
adalah membandingkan rasio-rasio perusahaan dengan pola industri atau lini
usaha di mana perusahaan secara dominan beroperasi.
Menurut Dwi Prastowo D dan Rifka
Juliaty (2002) Rasio merupakan alat analisis yang memberikan jalan keluar dan
menggambarkan simptom (gejala-gejala yang tampak) suatu keadaan. Sedangkan
menurut Sofyan Syafri Harahap (2004), rasio keuangan adalah angka yang
diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos
lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti).
1. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek, meliputi :
a. Current Ratio
Yaitu kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang
dimiliki.
Current Ratio = Aktiva Lancar/ Kewajiban lancar
b. Cash Ratio, yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang
segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang
dapat segera diuangkan.
Cash
Ratio = (Kas + Efek)/ Kewajiban lancar
c. Quick Ratio, yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancer yang lebih likuid.
c. Quick Ratio, yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancer yang lebih likuid.
Quick
Ratio = (Kas + Efek + Piutang)/ Kewajiban lancar
d. Net
Working Capital atau Modal Kerja Bersih, digunakan untuk mengetahui rasio modal bersih terhadap kewajiban
lancar.
Net Working Capital = (Aktiva Lancar - Kewajiban lancar)/ Kewajiban
lancar
2. Rasio
Solvabilitas
Rasio Solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi,
meliputi :
a. Debt to Assets Ratio
Rasio ini menekankan pada pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang. Rasio ini juga menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mengadaptasi kondisi pengurangan aktiva akibat kerugian tanpa mengurangi pembayaran bunga pada kreditor.
Rasio ini menekankan pada pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang. Rasio ini juga menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mengadaptasi kondisi pengurangan aktiva akibat kerugian tanpa mengurangi pembayaran bunga pada kreditor.
b. Debt to Equity Ratio
Rasio ini menunjukkan persentase
penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman.
Debt to Equity Ratio = Total Kewajiban/ Total Ekuitas
c. Long Term Debt to Equity Ratio
Rasio ini menunjukkan bagian dari
setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk utang jangka panjang.
d. Tangible Assets Coverage
Besarnya aktiva tetap tangible yang
digunakan untuk menjamin utang jangka panjang setiap rupiahnya.
Long Term Debt to = Utang Jangka
Panjang/ Equity Ratio
e. Times Interest Earned Ratio
Rasio ini berguna untuk mengetahui
kemampuan laba dalam membayar biaya bunga untuk periode sekarang
Times Interest Earned Ratio = EBIT/ Bunga Utang Jangka Panjang
3. Rasio Aktivitas
Rasio
ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan
operasinya baik dalam kegiatan penjualan pembelian dan kegiatan lainnya.
a. Total Assets Turn Over
Rasio
ini menunjukan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin
tinggi rasio ini semakin baik.
Total Assets Turn Over = Penjualan Netto/ Total Aktiva
b. Receivable Turn Over
Rasio
ini menunjukkan barapa cepat penagihan piutang semakin besar semakin baik
karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat.
c. Average Collection Periode
Receivable Turn Over = Penjualan Kredit/ Piutang Rata-rata
c. Average Collection Periode
Average Collection Periode = Piutang Rata-rata X 360/ Penjualan Kredit
d. Inventory Turn Over
Rasio
ini menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi
normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan
penjualan berjalan cepat.
Inventory Turn Over = Harga Pokok Penjualan/ Persediaan Rata-rata
e. Average day’s Inventory
Average day’s Inventory = Persediaan Rata-rata X 360/ Harga Pokok
f. Working Capital Turn Over
Working Capital Turn Over = Penjualan Netto/ Aktiva
Lancar – Hutang Lancar
4. Rasio Profitabilitas
Rasio
ini biasa disebut juga rasio
rentabilitas menggambarkan
kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang
ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan
sebagainya.
a. Gross Profit Margin
Rasio ini
digunakan untuk mengukur berapa besar laba kotor yang dihasilkan dibanding
dengan total nilai penjualan bersih.
b. Operating Profit Margin
Gross Profit Margin = Laba Kotor/ Penjualan
Nett
b. Operating Profit Margin
Rasio ini merupakan profit yang dihasilkan benar-benar murni
berasal dari hasiloperasi perusahaan sebelum diperhitungkan dengan kewajiban
besar lainnya
c. Net Profit Margin
Operating Profit Margin = (Laba Kotor – Biaya Admin, Penjualan & Umum)/ Penjualan Netto
c. Net Profit Margin
Rasio laba
bersih digunakan untuk mengukur besarnya laba bersih yang dicapai dari sejumlah
penjualan tertentu.
d. Rate of Return on Investment
(ROI)
Net Profit Margin = NIAT/ Penjualan Netto
Rasio
ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari
nilai aktiva.
Rate of Return on Investment =
NIAT/ Total
Aktiva
e. Rate of Return on Total
Assets (Earning Powers of Total Investment )
Rate of Return on Total Assets = EBIT/ Total Aktiva
f. Rate of Return for the
Owners
Rate of Return for the Owners = NIAT/ Total
Modal Sendiri